Senin, 06 April 2009

pikasebeleunn..

Saya akhir-akhir ini sedih..kenapa banyak orang berduit, berkelas, mapan ekonomi, keluar masuk hotel, meetang meeting dimana-mana, bahasanya tinggi penuh kata bersayap, basa-basi, politik, intrik, belum lagi kalau sedang bicara tidak hanya pandai pelintir kata-kata, tetapi juga mulutnya yang mencas-mencos, alis, tangan, dan bahunyapun tidak mau ketinggalan, petakilan berhamburan kemana-mana...

Ironisnya gaya hidup yang mereka anggap modern, kosmopolitan, atau apalah saya tidak ngerti, apresiasi mereka terhadap bonsai sangat memprihatinkan. Saya juga tidak tahu apa karena orang-orang terlalu sibuk dengan dunianya, jadi lupa akan kebutuhan batinnya. Bingung, mereka pintar ngomong soal keindahan, estetika, artistik, nilai seni, tetapi begitu disuguhi bonsai, mereka datar tanpa ekspresi, chemistrynya kurang, tidak klik begitu kata anak-anak gaul sekarang. Kenapa..ada apa dengan mereka..?

Maka marilah coba belajar sama alam kita, merenung sejenak, pandangi tuh pohon-pohon, nikmati keindahannya, rasakan kenikmatannya, luangakan waktu barang satu dua jam untuk jalan-jalan ke kampung-kampung, ke hutan-hutan, ke sawah-sawah, ke pantai-pantai, ke rawa-rawa, atau kemana saja yang disitu terdapat banyak tumbuhan, dari mulai lumut, suket, rumput, alang-alang, semak-semak belukar, sampai pohon-pohon tinggi menjulang ke langit, tataplah, kalau perlu pelototin, rasakan, nikmati, betapa mereka mahluk hidup yang banyak memberikan manfaat buat kita manusia.

Keindahan dan keperkasaanya melumerkan kita manusia yang semakin hari semakin adigang adigung adiguna, sombong, angkuh, dan egois.

Senin, 30 Maret 2009

bonsai















anting putri































loa

















hokiantie

Sabtu, 28 Maret 2009